DAFTAR ISI

Desa Prolin (Daerah Penyelesaian Program Linear)



Alat yang digunakan

  1.  Gergaji kayu
  2. Penggaris
  3.  Kuas
  4.  Palu
  5. Tang


bahan yang digunakan

1.      Melamin
2.      Kayu reng
3.      Seng
4.      Paku
5.      Paku
6.      Cat putih
7.      Mika  merah
8.      Magnet neodynium
9.      Spidol permanen hitam
10.  Spidol permanen biru
11.  List alumunium

Ukuran

1 m x 1m
10 meter x 3cm x 1cm
70 cm x 70 cm
 3 cm sebanyak 2 ons
5 cm  sebanyak 2 ons
50 cm x 50 cm
diameter 8 mm tebal 2 mm 25 buah



4 meter


Adapun prosedur pembuatan alat peraga ini adalah:
1.      Potong melamin dengan ukuran 103 cm x 103 cm.
2.      Pada melamin tersebut dibagi menjadi 5 bagian, yaitu bagian I untuk judul alat peraga, bagian II untuk menuliskan pertidaksamaan-pertidaksamaan yang diketahui, bagian III untuk mencari titik potong terhadap sumbu x dan titik potong terhadap sumbu y, bagian IV untuk meletakkan seng, dan bagian V untuk mengecek daerah salah yang diperoleh.
3.      Bagian I yaitu untuk menuliskan judul alat peraga, sediakan tempat dengan lebar 12 cm.
4.  Bagian II yaitu untuk menuliskan pertidaksamaan-pertidaksamaan dari soal yang diketahui, sediakan tempat dengan lebar 13 cm. Pada bagian ini terdiri atas 2 baris, dimana tiap-tiap baris terdiri atas 5 kotak-kotak kecil yang berukuran 4 cm x 4 cm ditulis dengan spidol permanen warna biru.

 
Dalam pertidaksamaan tersebut, syarat a > 0, sehingga ketika ada pertidaksamaan yang nilai a < 0 maka harus diubah menjadi a > 0. Dalam kondisi ini, kita buat slop pengganti yang digunakan untuk menulis pertidaksamaan yang baru.
Adapun cara pembuatannya :
Potong melamin dengan ukuran 38 cm x 2 cm sebanyak 2 buah dan ukuran 38 cm x 1 cm sebanyak 2 buah.  Slop I, tempelkan melamin ukuran 38 cm  x 1 cm diantara baris pertidaksamaan I dan pertidaksamaan II, kemudian tempelkan melamin ukuran 38 cm x 2 cm diatas melamin ukuran 38 cm x 1 cm. Slop II, tempelkan melamin ukuran  38 cm x 1 cm di bawah baris pertidaksamaan II kemudian tempelkan melamin ukuran 38 cm x 2 cm diatas melamin ukuran 38 cm x 1 cm. Setelah kedua slop selesai dipasang, buat persegi kecil ukuran 3 cm x 3 cm dengan menggunakan melamin sebanyak 8 buah kotak kecil. Persegi tersebut akan digunakan sebagai penutup bagian pertidaksamaan yang dirubah.


                                              







 



5.      Bagian III yaitu untuk mencari titik potong terhadap sumbu x  dan titik potong terhadap sumbu y, sediakan tempat dengan lebar 14 cm. Pada bagian ini terdiri atas 2 bagian yaitu bagian kiri untuk mencari titik potong persamaan 1, dan bagian kanan untuk mencari titik potong persamaan 2. Tiap persegi kecil berukuran 3 cm x 3 cm, dan ditulis dengan warna biru.
Sketsa:














 



                                                                                                             


6.      Bagian IV untuk meletakkan seng, sediakan tempat dengan ukuran  76 cm x 64 cm. Potong seng dengan ukuran 60 cm x 60 cm. Seng diberi cat besi warna putih agar cat terlihat rata lakukan pengecetan 2 kali. Setelah cat kering, buat kotak-kotak kecil dengan warna merah berukuran 4 cm x 4 cm pada seng tersebut yang akan digunakan sebagaisistem koordinat, dan jangan lupa untuk membuat sumbu x dan sumbu y, agar sumbu x dan y terlihat pakai warna yang berbeda yaitu warna hitam, dengan intervaldari -3 sampai 10 pada sumbu x dan sumbu y dengan warna hitam.
7.      Bagian V yaitu untuk mengecek daerah salah yang diperoleh, sediakan tempat dengan ukuran 91 cm x 27 cm pada bagian kanan sesuai pada gambar 1. Bagian ini digunakan untuk mengecek apakah daerah yangtertutup mika benar merupakan daerah salahnya atau bukan.
8.      Setelah semua bagian selesai. Siapkan papan dengan tebal 1 cm untuk membuat garis pada persamaan sebanyak 3 buah dengan panjang 60 cm, 60 cm, 54 cm. Serta 3 buah buah garis sket untuk diletakkan sebagai pemisah antar bagian pada papan melamin supaya lebih tampak rapi dengan panjang 100 cm, 76 cm, 89 cm. Semua garis dicat dengan warna hitam. Untuk 3 buah garis yang akan digunakan sebagai garis persamaan diberi label  pada bagian depan dan label  pada bagian belakang. Dan setiap ujung garis tersebut baik bagian depan maupun bagian belakang diberi masing-masing 1 buah magnet untuk menempelkan pada seng.
9.      Letakkan garis sket pada papan melamin sesuai dengan ukuran.
10.  Ambil mika dan potong dengan ukuran 59 cm x 12 cm sebanyak 8 buah dan ukuran 63 cm x 12 cm sebanyak 2 buah. Ambil 4 mika ukuran 59 cmx 12 cm dan 1 mika ukuran 63 cm x 12 cm dan beri cat warna merah.
11.  Setelah cat pada mika kering, ambil sisa mika yang tidak dicat lalu pasangkan 1 mika yang diberi cat dengan 1 mika yang tidak diberi cat dengan ukuran sama. Satukan mika tersebut dengan lem supaya tidak terpisah, gunanya supaya mika tidak lentur. Jadi terdapat 5 pasang mika dengan 4 mika ukuran 59 cm x 12 cm dan 1 mika ukuran 63 cm x 12 cm. Bagian depan mika tulis dengan DS sebagai tanda bahwa daerah yang ditutup oleh mika adalah daerah yang salah. Untuk bagian belakang mika diberi 3 buah magnet, 1 buah magnet bagian kiri atas 1 buah magnet bagian tengah atas dan 1 buah magnet lagi untuk bagian kanan atas.
12.  Ambil 4 buah kayu reng dengan ukuran 1 m x 3 cm. Disetiap ujung kayu reng ditipiskan. Setelah semua ujungnya ditipiskan, satukan keempat buah kayu reng tersebut hingga membentuk persegi. Letakkan melamin seperti gambar 1  diatas kayu reng tersebut dan paku dengan kuat.
13.  Selanjutnya buat tempat untuk meletakkan mika dan garis persamaan. Tempat tersebut dibuat dibagian belakang alat peraga dengan ukuran  48 cm x 36 cm, dan ukuran 7 cm x 7 cm sebagai tempat penyimpanan persegi-persegi kecil yang digunakan sebagai penutup pertidaksamaan.
14.  Yang terakhir pasang list diseluruh tepi papan melamin.

Cara Penggunaan

Cara penggunaan dari alat peraga ini sebagi berikut:
1.      Menuliskan 2 buah pertidaksamaan linier dua variabel sebagai soal. Dengan syarat a  0, bila pada pertidaksamaan a < 0 ubah pertidaksamaan tersebut sehingga a  0.
2.     Merubah pertidaksamaan I dan pertidaksamaan II ke bentuk persamaan linier dua variabel.
3.      Mencari titik potong persamaan I dan titik potong persamaan II terhadap sumbu-x dan sumbu-y. Apabila x=0 maka y=... dan apabila y=0 maka x=.... Titik-titik yang terbentuk dimasukkan dalam koordinat Kartesius.
4.      Letakkan mika untuk menentukan daerah salah pertidaksamaan x  0 dan y  0.
5.      Meletakkan garis persamaan I untuk menggabungkan kedua titik potong sesuai dengan tanda pertidaksamaan (apakah  atau ).
6.      Meletakkan mika sebagai daerah salah dengan ketentuan daerah salah merupakan daerah yang berada didepan tanda pertidaksaman yang terbuka.
7.      Meletakkan garis persamaan II untuk menggabungkan kedua titik sesuai dengan tanda pertidaksamaan (apakah  atau ).
8.      Meletakkan mika sebagai daerah salah dengan ketentuan daerah salah merupakan daerah yang berada didepan tanda pertidaksaman yang terbuka.
9.      Hasil akhir akan terlihat bahwa ada daerah polos (bersih) yang tidak terdapat mika. Daerah tersebut merupakan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linier dua variabel tersebut. Letakkan tulisan DP pada daerah tersebut.
10.  Setelah daerah penyelesaian sudah ditemukan. Langkah selanjutnya cek daerah salah yang telah digunakan sudah benar atau belum, dengan mensubstitusikan sembarang titik yang diambil dari daerah penyelesaian ke pertidaksamaan I dan pertidaksamaan II pada kolom cek yang sudah disediakan.






Dapat Dilihat Disini


Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment